BMKG dan WMO Perkuat Kapasitas Regional lewat Pelatihan WIGOS di Bali

oleh -37 Dilihat
oleh

Cybertv.id.- Jakarta, 19 Mei 2025 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan World Meteorological Organization (WMO) menggelar pelatihan hybrid bertajuk Training Workshop on Regional WIGOS Centre Functions and Tools, yang berlangsung pada 19–21 Mei 2025 di Bali. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian workshop WMO Regional Association V (RA V) dan bertujuan memperkuat sistem pengamatan terintegrasi di kawasan Asia-Pasifik.

Baca juga: Amanat Kasad Tegaskan Komitmen TNI AD Wujudkan Ketahanan Nasional Di Bacakan Saat Upacara 17an Di Kodim Blitar

Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam menjawab kebutuhan global akan sistem pengamatan yang interoperabel dan berkelanjutan guna mendukung layanan cuaca, iklim, air, dan lingkungan. Dalam konteks ini, pembentukan dan operasionalisasi Regional WIGOS Centre (RWC) memainkan peran krusial sebagai pilar teknis dalam menjamin kualitas, konsistensi, dan koordinasi data di tingkat regional.

Dirancang untuk meningkatkan kapasitas National Focal Points (NFPs) dari negara-negara anggota RA V, pelatihan ini membekali peserta dengan pemahaman mendalam mengenai fungsi RWC serta keterampilan teknis dalam pengoperasian alat pendukung. Selain aspek teknis, forum ini juga menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama antarnegara dalam implementasi WIGOS dan Regional Basic Observing Network (RBON).

Dalam sambutannya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak yang mendukung terselenggaranya pelatihan ini.

Baca juga : Polisi Bongkar Lokasi Diduga Sebagai Arena Judi Sabung Ayam di Ngronggot

“Kami mengapresiasi dedikasi para peserta dari layanan meteorologi nasional di kawasan ini, serta berterima kasih kepada Sekretariat WMO dan para fasilitator atas dukungan berkelanjutan. Kami berharap workshop ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga mempererat kemitraan regional dalam semangat solidaritas dan tanggung jawab bersama,” ujar Dwikorita.

Workshop ini juga merupakan tindak lanjut dari sesi daring sebelumnya yang membahas sistem OSCAR/Surface, sekaligus menjadi forum pembaruan pengetahuan bagi negara-negara yang baru bergabung atau mengalami pergantian NFP.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengoptimalkan pengelolaan data pengamatan, meningkatkan cakupan dan kualitas data, serta memastikan kesesuaian dengan standar Global Basic Observing Network (GBON). Peningkatan kapabilitas ini turut mendukung inisiatif global Early Warnings for All, sebagai bagian dari upaya kolektif untuk membangun sistem peringatan dini yang lebih akurat dan tangguh terhadap bencana.

(Anita)

No More Posts Available.

No more pages to load.