Landak – Cybertv.id , Dugaan penyalahgunaan distribusi BBM kian mencoreng keadilan bagi masyarakat. SPBU nomor 64.793.07 di Tubang Raeng, Kecamatan Jelimpo, diduga kuat melayani kendaraan bermodifikasi dengan tangki siluman dan pengisian BBM menggunakan drum. Investigasi yang dilakukan pada 19 Februari 2025 mengungkap aktivitas mencurigakan ini secara terang-terangan.
Laporan dari lapangan menyebutkan antrean kendaraan tidak wajar mengular di SPBU tersebut. Sejumlah truk dan mobil pribadi yang dimodifikasi dengan tangki tambahan di sisi kanan dan kiri leluasa mengisi BBM jenis pertalite dan bio solar dalam jumlah besar. Aksi ini memicu kecaman dari warga dan pengguna jalan yang merasa dirugikan.
Modus operandi ini diduga merupakan bagian dari jaringan ilegal yang mengakali regulasi BBM bersubsidi. Kendaraan-kendaraan tersebut membeli BBM dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Fenomena ini bukan hal baru, tetapi lemahnya penindakan membuat praktik ini terus berulang.
Masyarakat yang antre secara normal merasa dipermainkan. “Kami harus menunggu lama, tapi mereka bisa mendapatkan BBM dengan mudah dan dalam jumlah besar. Ini jelas praktik curang,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Ketiadaan pengawasan ketat dari pihak berwenang semakin memperburuk situasi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada langkah konkret dari instansi terkait untuk membongkar jaringan penyalahgunaan ini. Warga menuntut tindakan tegas agar SPBU yang terlibat tidak lagi beroperasi semena-mena.
BBM merupakan kebutuhan vital yang harus didistribusikan dengan adil. Oleh karena itu, pengawasan ketat, tindakan hukum yang cepat, serta transparansi dalam distribusi menjadi kunci dalam memberantas praktik ilegal ini. Jika dibiarkan, kelangkaan BBM dan lonjakan harga di pasar gelap hanya akan semakin menyengsarakan masyarakat.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa kebijakan tanpa pengawasan hanya akan menciptakan celah bagi mafia BBM. Pemerintah dan aparat harus segera bertindak, atau kepercayaan publik terhadap regulasi energi akan terus terkikis.
