Cybertv.id.- Sanggau, Polda Kalbar – Peristiwa hilangnya seorang warga bernama Anton (29), yang tenggelam di kawasan Sungai Kapuas, Dusun Meliau Hilir, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, akhirnya menemukan titik terang. Setelah dua hari dilakukan pencarian intensif, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia di wilayah Kecamatan Tayan Hilir pada Rabu (26/11/2025) sekira pukul 06.00 WIB.
Korban sebelumnya diketahui tenggelam pada Senin (24/11/2025) saat berada di sebuah lanting atau jamban di tepian Sungai Kapuas. Kejadian tersebut sontak membuat warga sekitar melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian dan menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan upaya pencarian.
Informasi terkait penemuan jenazah diperoleh dari personel Polsek Tayan Hilir pada Rabu pagi. Petugas melaporkan melihat sesosok tubuh yang mengapung di aliran Sungai Kapuas dan kemudian memastikan bahwa jasad tersebut adalah Anton, warga yang dilaporkan hilang dari Kecamatan Meliau sejak dua hari sebelumnya.
Baca juga : TIM PENYIDIKAN KEJATI KALBAR KEMBALI LAKUKAN PENGGELEDAHAN KASUS KORUPSI GKE “PETRA”,
Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Polsek Meliau bersama tim Basarnas Provinsi segera menuju lokasi penemuan. Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Tayan Hilir untuk dilakukan pemeriksaan medis berupa Visum et Repertum (VER) oleh dokter yang bertugas.
Dalam hasil pemeriksaan VER oleh dr. Agnes, dipastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Temuan ini sekaligus menegaskan bahwa kematian Anton murni merupakan musibah akibat tenggelam, bukan karena adanya unsur tindak pidana.
Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah Anton kemudian dibawa kembali ke Kecamatan Meliau untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Prosesi pemakaman direncanakan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum Abu Angat, Dusun Rambai, Desa Meliau Hulu.
Pencarian terhadap korban melibatkan berbagai unsur, di antaranya personel Polsek Meliau, anggota Koramil Meliau, tim Basarnas Provinsi, BPBD Kabupaten Sanggau, sukarelawan, serta warga setempat. Selama dua hari, upaya pencarian dilakukan secara intensif menggunakan metode penyisiran dan pemantauan aliran sungai.
Koordinasi antara instansi terkait serta partisipasi warga menjadi faktor penting dalam proses penemuan korban. Sejumlah warga juga turut membantu memberikan informasi dan pemantauan di sepanjang tepian sungai untuk mempercepat proses identifikasi saat korban ditemukan mengapung.
Pihak keluarga korban menerima kabar duka ini dengan penuh keikhlasan. Mereka menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan musibah dan menolak dilakukan autopsi lanjutan terhadap jenazah. Keputusan keluarga turut dihormati oleh pihak kepolisian dan petugas medis.
Kapolsek Meliau, AKP Supariyanto, SH, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga korban.
Ia juga mengapresiasi kerja sama seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian, baik dari pihak kepolisian, TNI, Basarnas, BPBD, maupun masyarakat.
“Sejak laporan diterima, kami bersama seluruh unsur terkait bergerak cepat melakukan pencarian. Alhamdulillah korban berhasil ditemukan meskipun dalam keadaan tidak bernyawa. Hasil pemeriksaan medis memastikan tidak ada tanda kekerasan. Ini murni musibah. Kami turut berduka dan semoga keluarga diberikan ketabahan,” ujar AKP Supariyanto.
Baca juga : Gubernur Kalbar Buka Muswil III SAPMA Pemuda Pancasila dan Dorong Penguatan Peran Kebangsaan
Ia menambahkan bahwa masyarakat yang tinggal di tepian sungai diimbau untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas, terutama di lokasi yang memiliki potensi bahaya. Edukasi keselamatan akan terus dilakukan oleh Polsek Meliau guna mencegah peristiwa serupa terulang kembali.






