Cybertv.id , Sintang – Kemarahan dan kekecewaan menyelimuti warga Kota Sintang akibat matinya aliran air bersih selama 3 hingga 4 hari. Warga menilai PDAM Tirta Senentang tidak profesional dalam menangani masalah ini, bahkan terkesan mengabaikan kesulitan yang dialami masyarakat.
Erwin Siahaan, S.H., salah satu warga yang terdampak, menegaskan bahwa PDAM tidak memberikan solusi yang memadai selama krisis air ini. “Sudah empat hari air mati, kami sama sekali belum mendapatkan bantuan air tangki. Padahal, PDAM seharusnya sudah tahu bahwa air adalah kebutuhan vital,” tegas Erwin.
Lebih lanjut, Erwin mempertanyakan sikap PDAM yang tidak memberikan informasi kepada warga sebelum air dihentikan. “Harusnya diberi tahu sehari sebelum mati, ini sudah seharian mati baru ada pemberitahuan. Ini kan lucu, kami bayar setiap bulan, tapi hak kami tidak didapatkan,” ungkapnya dengan nada kesal.
Erwin juga menyoroti kualitas air yang disediakan PDAM, yang menurutnya tidak layak konsumsi. “PDAM kan singkatan dari Perusahaan Daerah Air Minum, tapi faktanya air ini hanya layak untuk MCK saja,” tegasnya.
Atas kejadian ini, Erwin berencana untuk melakukan somasi kepada PDAM Tirta Senentang dan akan menyurati pemerintah daerah Sintang. Ia juga mendorong warga untuk mengajukan gugatan secara perdata atas pelayanan yang buruk.
“Hak konsumen kalau mau mengugat atas pelayanan yang buruk. Bisa mengugat PDAM Tirta Senentang, termasuk dengan meminta kompensasi. Dan keputusannya ada di tangan pengadilan,” tambah Erwin.
Erwin berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali dan citra Sintang tidak tercoreng akibat ketidakprofesionalan PDAM.