Presiden Prabowo Tinjau Pameran UMKM dan Hilirisasi Jagung di Bengkayang, Dorong Swasembada Berbasis Inovasi

oleh -47 Dilihat
oleh

Cybertv.id.- Bengkayang, Kalimantan Barat — Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bengkayang, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meninjau sejumlah stan pameran yang menampilkan proses hilirisasi komoditas jagung pakan serta produk-produk unggulan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Baca juga : Kapolres Kediri Kota Serahkan Hewan Kurban dari Kapolda Jatim pada Pondok Pesantren

Presiden Prabowo tampak antusias saat mengunjungi setiap stan pameran, termasuk stan milik Pemerintah Kabupaten Bengkayang yang mengusung tema “Peningkatan Nilai Tambah Jagung melalui Diversifikasi Produk.”

“Pak Presiden mendatangi stan kami, kemudian berdiskusi langsung dengan Pak Menteri mengenai peluang pengembangan jagung di Bengkayang, mengingat wilayah ini merupakan daerah perbatasan,” ujar Yulianus, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang.

Dalam stan tersebut, ditampilkan 11 jenis produk olahan turunan jagung, mulai dari keripik, dodol, hingga sirup jagung. Respons Presiden sangat positif.

Baca juga : Pemanfaatan Pekarangan, Polsek Nganjuk Kota Dorong Kemandirian Pangan Warga

“Beliau agak terkejut mengetahui bahwa jagung bisa diolah menjadi keripik, dodol, bahkan sirup. Beliau langsung tertarik dan ingin membeli,” lanjut Yulianus.

Presiden Prabowo juga menyampaikan pesan khusus kepada tim pameran dan para pelaku UMKM agar terus mengembangkan produk lokal dengan dukungan pemerintah.

“Pak Presiden juga menyampaikan langsung kepada Pak Menteri untuk merancang program pengembangan komoditas jagung secara lebih serius di Kabupaten Bengkayang,” tambahnya.

Baca juga : Presiden Prabowo Panen Jagung di Kalbar: Target Swasembada Pangan Dimulai dari Sini

Selain meninjau pameran, Presiden Prabowo juga berdialog dengan Prof. Ali Zum Mashar, inovator bioteknologi pertanian yang mengembangkan teknologi untuk mewujudkan swasembada jagung dan kedelai dalam waktu dua tahun.

“Presiden sangat antusias dan menyampaikan langsung komitmennya. Beliau mengatakan, ‘Janji ya, dua tahun swasembada kedelai, harus dikerjakan,’” ungkap Prof. Ali.

Presiden juga menekankan pentingnya penyebarluasan teknologi ini ke seluruh Indonesia dan menjadikannya sebagai gerakan nasional menuju swasembada berbasis inovasi.

“Petani tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Mereka harus didampingi, diberikan akses modal, alat pertanian modern, dan sistem mekanisasi agar bisa meningkatkan kesejahteraan,” jelas Prof. Ali.

Peninjauan ini menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam mendorong industrialisasi pertanian dan pemberdayaan petani serta UMKM, khususnya di kawasan perbatasan seperti Bengkayang, sebagai bagian dari penguatan ekonomi kerakyatan.

(BPMI Setpres)

No More Posts Available.

No more pages to load.