Presiden Prabowo: Buruh Adalah Penggerak Utama Ekonomi, Negara Hadir untuk Sejahterakan Rakyat

oleh -43 Dilihat
oleh

Cybertv.id.- Jakarta, 1 Mei 2025 — Dalam rangka Peringatan Hari Buruh Internasional 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada seluruh buruh dan pekerja atas dedikasi mereka dalam membangun bangsa. Presiden menegaskan bahwa para pekerja adalah kekuatan utama yang menggerakkan roda perekonomian nasional.

Baca juga : Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Hari Buruh 2025, Ribuan Buruh Sampaikan Aspirasi di Monas

“Saya punya teori ekonomi yang sangat sederhana: jika orang-orang berpenghasilan rendah mendapatkan penghasilan yang layak, maka mereka memiliki daya beli,” ujar Presiden Prabowo saat berpidato di Monumen Nasional (Monas), Kamis (1/5).

Presiden juga menegaskan bahwa negara tidak tinggal diam dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Pemerintah, kata dia, terus berupaya memberikan fasilitas dan layanan dasar bagi seluruh masyarakat.

“Kami berjuang memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, subsidi listrik, dan bantuan tunai langsung kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Total anggaran yang telah kami gelontorkan untuk rakyat, kalau tidak salah, sudah melebihi 500 triliun rupiah. Semua itu dilakukan agar tidak ada rakyat yang menderita,” jelasnya.

Baca juga : Bhabinkamtibmas Sawahan Dukung Ketahanan Pangan Lewat Pemantauan Tanaman Cabai

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan tidak ada anak yang kelaparan dan seluruh rakyat mendapat akses pendidikan secara gratis.

“Saya sudah bertanya kepada para Hakim Agung. Dasar hukum kita kuat: bumi, air, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Itu amanat Undang-Undang Dasar,” tegas Presiden.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo juga mengajak para serikat pekerja dan buruh untuk mengusulkan calon pahlawan nasional dari kalangan buruh, sebagai bentuk penghargaan atas peran besar mereka dalam sejarah bangsa.

“Ada usulan dari tokoh-tokoh masyarakat dan buruh yang bertanya kepada saya, ‘Pak, kenapa tidak ada pahlawan nasional dari kalangan buruh?’ Saya jawab, kalau ada usulan, silakan berembuk. Dan mereka menyampaikan, ‘Bagaimana kalau Marsinah, Pak?’” ungkap Presiden

No More Posts Available.

No more pages to load.