FGD Pengawasan Pupuk dan Benih di Pontianak, Dukung Swasembada Pangan.

oleh -29 Dilihat
oleh
banner 468x60

Pontianak – Cybertv.id , Sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Lembaga Pengawasan Pupuk, Pestisida, dan Benih menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Ibis Pontianak, Jalan Ahmad Yani, pada Kamis pagi.

Diskusi ini bertujuan untuk mengatur distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran, melibatkan distributor, pengecer, serta kelompok tani, sehingga program swasembada pangan dapat berjalan sukses.

banner 336x280

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, yang mewakili Gubernur Kalbar. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran penting dalam pertumbuhan daerah.

“Oleh karena itu, dukungan maksimal sangat diperlukan, salah satunya melalui ketersediaan pupuk yang memadai agar hasil pertanian semakin meningkat,” ujar Florentinus Anum.

Ia juga menekankan pentingnya kesejahteraan petani sebagai bagian dari keberhasilan program ini.

“Meski kita optimis terhadap pertumbuhan sektor pertanian, yang terpenting adalah kesejahteraan petani turut meningkat seiring dengan hasil pertanian yang baik,” tambahnya.

Florentinus berharap FGD ini dapat mendorong percepatan peningkatan hasil pertanian di Kalbar, mengingat daerah ini memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian. Ia juga menyoroti bahwa ketersediaan pangan yang baik akan berdampak positif pada pembangunan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.

Salah satu isu yang dibahas dalam diskusi ini adalah kelangkaan pupuk subsidi yang masih menjadi kendala bagi petani.

Pemetaan Distribusi Pupuk untuk Efektivitas

Ketua Panitia FGD, Sutrisno, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan pendistribusian pupuk subsidi tepat sasaran dan tepat waktu, sehingga petani dapat bekerja secara maksimal.

“Melalui FGD ini, kita mengumpulkan kelompok tani, produsen pupuk, distributor, serta pengecer untuk memetakan distribusi pupuk agar lebih efektif, tepat waktu, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi petani,” ungkap Sutrisno.

Sementara itu, Ketua DPW Petani Merdeka Indonesia Kalbar, M. Saupi, menyoroti peredaran pupuk palsu yang merugikan petani. Ia meminta agar petani tidak hanya mendapatkan pupuk subsidi, tetapi juga pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau.

“Banyak pupuk palsu beredar yang menyebabkan petani merugi. Oleh karena itu, kami berharap ketersediaan pupuk nonsubsidi juga diperhatikan, dengan harga yang terjangkau agar hasil pertanian semakin baik,” jelas M. Saupi.

Deklarasi Dukung Swasembada Pangan

Setelah sesi diskusi, seluruh peserta yang hadir—terdiri dari produsen, distributor, pengecer, serta gabungan kelompok tani di Kalimantan Barat—menggelar deklarasi mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam mencapai swasembada pangan.

“Kami, selaku produsen, distributor, pengecer, dan gabungan kelompok tani Kalimantan Barat, siap mendukung dan menyukseskan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat,” demikian isi deklarasi yang dibacakan secara bersama-sama.

Dengan adanya diskusi dan deklarasi ini, diharapkan distribusi pupuk dapat lebih terkontrol, petani semakin sejahtera, dan program swasembada pangan di Kalimantan Barat dapat berjalan dengan sukses.

 

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.