Pengusaha Bengkayang Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

oleh -22 Dilihat
oleh

Cybertv.id.- Bengkayang, Kalbar (KK) — Program ketahanan pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto mendapat respons positif dari kalangan pengusaha, termasuk dari pengusaha asal Bengkayang, Kalimantan Barat.

Salah satu pelaku usaha yang akrab disapa Akong menyampaikan optimismenya terhadap keberadaan pabrik pengolahan jagung yang mulai beroperasi. Menurutnya, kehadiran pabrik ini membawa banyak dampak positif, terutama bagi pemilik lahan pribadi yang kini memiliki peluang untuk membuka lapangan kerja.

“Dengan adanya pabrik, prospeknya sangat bagus. Kita berharap hasil panennya bisa terserap dengan baik. Di Singkawang, hasil penjualan jagung sudah cukup tinggi, bahkan kita sudah mulai membuka jalur ekspor ke Malaysia, dengan permintaan mencapai ribuan ton per bulan,” ungkap Akong saat ditemui di sela kesibukannya, Senin (16/06).

Meski pabrik belum berjalan dengan kapasitas maksimal, Akong optimistis ke depannya akan berkembang, terutama jika didukung oleh petani lokal. Ia menegaskan bahwa peluang ekspor masih terbuka lebar dan cukup menjanjikan secara ekonomi.

Lebih lanjut, Akong menyebutkan bahwa jagung bisa ditanam hampir di semua daerah. “Tentu petani akan memilih komoditas yang paling menguntungkan bagi mereka. Saat ini, harga jual jagung di Singkawang berkisar Rp5.800 per kilogram, sementara harga beli sekitar Rp5.400. Angka itu sudah kami sesuaikan dengan biaya operasional dan gaji karyawan,” jelasnya.

Terkait perekrutan tenaga kerja, Akong menyampaikan keprihatinannya. “Kami hanya membutuhkan 14 karyawan, tetapi pelamar sudah lebih dari seribu orang. Ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran masih sangat tinggi. Seharusnya, ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, khususnya pejabat terkait untuk membuka lebih banyak lapangan kerja,” ujarnya.

Akong juga menekankan pentingnya diversifikasi sektor pertanian. Ia menyebutkan bahwa selain jagung dan padi, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan tanaman lain seperti cengkeh, kapulaga, pala, dan karet.

Ia berharap pemerintah memiliki visi yang lebih luas dalam membuka lapangan kerja. “Jangan hanya bergantung pada investor asing yang mungkin hanya membuka puluhan ribu lapangan kerja. Kalau sektor pertanian dikembangkan dengan serius dan tidak terpaku pada satu-dua komoditas, kita bisa menciptakan jutaan lapangan pekerjaan,” tegasnya.

Akong juga mengkritisi program-program pendidikan yang dinilainya kurang tepat sasaran. “Saya berharap Presiden tidak lagi fokus membuat sekolah gratis atau sekolah rakyat, karena sekolah negeri dan swasta sudah banyak, tapi jumlah siswanya justru sedikit. Lebih baik kita fokus menciptakan lapangan kerja. Cari lahan seluas-luasnya, berdayakan masyarakat,” katanya.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kalau rakyat punya pekerjaan, tentu akan berdampak positif ke semua sektor, termasuk TNI, Polri, dan PNS karena penerimaan pajak akan meningkat. Masyarakat yang sejahtera tidak akan demo, tidak akan melakukan tindakan kriminal, karena mereka sudah punya penghasilan. Semua berawal dari urusan perut,” pungkasnya.

(Anita)

No More Posts Available.

No more pages to load.