Panen Ikan Tapah di Kapuas Hulu, Tradisi Turun-Temurun yang Masih Terjaga

oleh -88 Dilihat
oleh

Cybertv.id.- Kapuas Hulu – Tradisi panen ikan tapah kembali digelar oleh warga Dusun Nanga Sebilit, Desa Bakong Permai, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, pada Minggu, 26 Oktober 2025. Kegiatan adat yang telah berlangsung sejak zaman nenek moyang ini kembali menjadi perhatian masyarakat setempat.

Panen tahun ini menghasilkan lebih dari dua ton ikan tapah, menandakan masih melimpahnya sumber daya alam sungai di wilayah tersebut. Warga tampak antusias mengikuti kegiatan ini karena selain menjadi tradisi, hasil panen juga menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga.

Menurut Suharmanto, salah satu tokoh masyarakat Desa Bakong Permai, kegiatan panen ikan tapah bukan sekadar kegiatan ekonomi, tetapi juga simbol keharmonisan manusia dengan alam. “Ini adalah warisan leluhur kami. Dari dulu sampai sekarang, kami masih menjaga cara menangkap ikan dengan cara alami,” ujarnya.

Baca juga  :  Jumat Berkah, Polsek Jatikalen Bagikan Nasi Bungkus untuk Warga Sekitar

Kegiatan ini dilakukan hanya dengan menggunakan tombak atau tempuling, tanpa alat modern. Cara tradisional ini dipercaya dapat menjaga keseimbangan ekosistem sungai dan memastikan ikan-ikan tetap berkembang biak dengan baik.

Menariknya, panen ikan tapah yang biasanya dilakukan sekali dalam setahun, kini dapat dilakukan dua kali dalam setahun, tergantung pada kondisi alam dan musim air sungai. “Kalau alam mendukung, air sungai bersih dan ikan banyak, bisa dua kali panen,” tambah Suharmanto.

Tradisi ini juga menjadi ajang kebersamaan antarwarga. Sejak pagi, masyarakat sudah berkumpul di tepi sungai untuk ikut serta dalam proses penangkapan ikan. Suasana penuh semangat dan kegembiraan terlihat saat warga bersama-sama menombak ikan tapah yang muncul ke permukaan.

Hasil tangkapan ikan tapah biasanya dijual di pasar-pasar tradisional sekitar Kapuas Hulu dan sebagian dikonsumsi sendiri. Harga ikan tapah di pasaran cukup tinggi karena rasanya yang lezat dan dagingnya tebal, menjadikannya komoditas bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat pesisir sungai.

Lebih dari sekadar kegiatan ekonomi, tradisi panen ikan tapah menjadi simbol kearifan lokal masyarakat Bunut Hulu dalam menjaga keseimbangan alam. Mereka percaya bahwa kelestarian sungai adalah kunci keberlangsungan hidup generasi mendatang.

Suharmanto berharap agar pemerintah daerah dan masyarakat luas turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya sungai di wilayah Kapuas Hulu. “Harapan kami sederhana, semoga sungai ini tetap bersih dan menjadi sumber kehidupan bagi anak cucu kami nanti,” ujarnya.

Baca juga  :  Ambulans Gratis Polres Gresik Antar Jenazah Pahlawan Devisa Asal Desa Lowayu ke Rumah Duka

Dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi dan menjaga kelestarian lingkungan, masyarakat Desa Bakong Permai menunjukkan bahwa kearifan lokal dapat berjalan seiring dengan upaya pelestarian alam. Tradisi panen ikan tapah pun terus menjadi kebanggaan dan identitas masyarakat Kapuas Hulu hingga kini.

No More Posts Available.

No more pages to load.