Meniti Titian Kualitas: Kolaborasi PWI Kalbar dan Moestopo Mempersiapkan Pilar Etika dan Kompetensi

oleh -11 Dilihat
oleh

Cybertv.id.- Di jantung ibu kota yang tak pernah lelap, Jakarta, sebuah simfoni harapan tengah dirajut, bukan untuk kemegahan arsitektur atau hiruk pikuk politik, melainkan demi martabat jurnalisme di ujung negeri. Di balik dinding-dinding kokoh Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), para punggawa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat, bersama para cendekiawan dan pembimbing dari Moestopo, larut dalam sebuah rapat kerja yang bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah ikrar. Senin, 14 Juli 2025, menjadi saksi bisu, bagaimana komitmen terhadap profesionalisme pers di Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan, diukir dengan pena kebersamaan.

Baca juga : Jalan Kaki 8 KM, Kapolres Nganjuk Olahraga Sekaligus Kontrol Kinerja Anggota di Lapangan

Harmoni Kata dan Niat Suci di Kampus Biru

Langit Jakarta sore itu mungkin saja mengulum mega, namun di dalam ruang rapat Moestopo, suasana justru memancar terang. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kalbar, Wandali Suandi, dengan langkah tegap, memimpin barisan pengurus inti PWI Kalbar. Mereka tak sendiri. Hadir pula Direktur UKW PWI Pusat, Aat Surya Safaat, sosok yang rekam jejaknya dalam memoles integritas jurnalisme tak perlu diragukan lagi. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi formal, melainkan titik temu antara PWI di kancah daerah, otoritas pusat, dan institusi akademik yang berdedikasi. Tujuan mereka satu: menyukseskan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang sebentar lagi akan mengukir sejarah di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, tepat di denyut nadi perbatasan Indonesia-Malaysia.

Entikong, sebuah nama yang mungkin bagi sebagian orang hanya sebatas titik geografis, namun bagi PWI dan Moestopo, ia adalah simbol. Simbol dari garis depan di mana informasi bersentuhan langsung dengan dinamika lintas batas, dan di mana peran jurnalis menjadi sangat krusial. UKW di sana, demikianlah rencana agung ini, bukan hanya sekadar ujian, melainkan sebuah eskalasi. Sebuah upaya nyata untuk menggenjot profesionalisme para kuli tinta di garda terdepan, memastikan bahwa setiap kata yang terucap, setiap berita yang terhampar, adalah buah dari kompetensi mumpuni dan etika yang tak tergoyahkan.

Baca jugaHari Pertama Operasi Patuh Semeru 2025 Polres Trenggalek Bagi – bagi Helm Gratis

Visi dan Kolaborasi yang Tak Terputus
Wawasan Kebangsaan dan Etika Jurnalistik: Pondasi Sang Jurnalis

“Kami ingin memastikan UKW di Entikong nanti berjalan dengan standar mutu yang tinggi. Karena itu, kolaborasi dengan pihak kampus dan PWI Pusat sangat penting,” demikianlah getar suara Wandali Suandi, Plt Ketua PWI Kalbar, memecah keheningan ruang rapat. Kalimatnya bukan sekadar retorika, melainkan cermin dari sebuah keseriusan. Baginya, kualitas adalah harga mati. UKW bukanlah ajang formalitas, melainkan gerbang penentu bagi lahirnya jurnalis-jurnalis yang tak hanya cakap merangkai kata, tetapi juga piawai dalam memilah fakta, serta teguh dalam memegang prinsip etika.

Sementara itu, Aat Surya Safaat, dengan kharisma yang mengayomi, menggaransi dukungan penuh dari PWI Pusat. “PWI Pusat siap mendukung penuh pelaksanaan UKW di Kalimantan Barat, termasuk dalam penyediaan tim penguji yang kompeten dan independen,” tegasnya. Penekanan pada “kompeten dan independen” bukan tanpa alasan. Ini adalah jaminan bahwa proses penilaian akan berlangsung adil, objektif, dan jauh dari intervensi. Lebih dari itu, ia tak lupa melayangkan apresiasi setinggi-tingginya kepada PWI Kalbar. Langkah PWI Kalbar yang tak henti mendorong peningkatan kualitas wartawan, khususnya di daerah perbatasan, adalah sebuah teladan. Sebuah inspirasi bagi cabang-cabang PWI lain di seluruh penjuru negeri.

Baca juga : Sinergi TNI-POLRI Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2025 Polres Blitar Kota

Pertemuan ini, sejatinya, adalah pengejawantahan dari upaya PWI untuk membangun sinergi yang harmonis antara dunia akademik dan praktik jurnalistik di lapangan. Sebuah jembatan kokoh yang menghubungkan teori dengan realita, konsep dengan implementasi. Tujuannya mulia: mencetak generasi wartawan yang tidak hanya kompeten dalam mengolah informasi, tetapi juga beretika luhur, serta memiliki wawasan kebangsaan yang mendalam. Mereka adalah penjaga nurani bangsa, penjelajah kebenaran, dan penyuara keadilan.

Moestopo: Pionir UKW dan Lentera Pendidikan Jurnalistik
Dedikasi Akademik dalam Menegakkan Standar Jurnalisme

Di penghujung rapat yang sarat makna ini, senyum ramah mengembang di wajah Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Moestopo (Beragama), Rialdo MLT. S.Sos. M.I.Kom. Ia menyambut hangat kedatangan Pengurus PWI Kalbar. “Terima kasih atas kedatangan Pengurus PWI Kalbar ke Universitas Moestopo yang telah mempercayakan untuk melaksanakan uji kompetensi wartawan (UKW) di Kalbar,” ujarnya tulus. Ucapan terima kasih ini bukan sekadar basa-basi, melainkan pengakuan atas kepercayaan yang telah diberikan, serta komitmen untuk menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya.

Rialdo juga menyampaikan harapannya agar UKW di Kalbar dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditetapkan. Harapan ini adalah sebuah penegasan akan profesionalisme Moestopo dalam mengemban tugas mulia ini. Dan, sebagai penutup yang menguatkan, Rialdo dengan bangga menyoroti peran strategis Universitas Moestopo. “Universitas Moestopo merupakan salah satu universitas yang diapresiasi Dewan Pers sebagai salah satu lembaga yang sering melakukan UKW di seluruh Indonesia,” ungkapnya. Sebuah pengakuan yang tak hanya membanggakan, tetapi juga menegaskan posisi Moestopo sebagai salah satu pionir dan pilar penting dalam mencetak wartawan-wartawan berintegritas di tanah air.

Baca juga : Kasat Narkoba Polres Gowa Klarifikasi Tudingan Dimedia Terkait Adanya Permintaan Kepada Keluarga Tersangka Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Demikianlah, di tengah gemuruh kota Jakarta, sebuah benih telah ditanam. Benih harapan bagi jurnalisme yang lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bertanggung jawab. Di Entikong nanti, saat tirai UKW dibuka, bukan hanya sekadar ujian yang akan berlangsung, melainkan sebuah perayaan. Perayaan atas komitmen PWI Kalbar, PWI Pusat, dan Universitas Moestopo dalam melahirkan jurnalis-jurnalis yang tak hanya cerdas dan cekatan, tetapi juga berhati nurani, dan berwawasan kebangsaan. Mereka adalah para penjaga obor kebenaran, yang akan menerangi setiap sudut negeri, bahkan hingga ke batas-batas terluar. Inilah kisah tentang merajut asa jurnalisme di batas negeri, demi Indonesia yang lebih terang benderang oleh cahaya informasi yang jujur dan beretika.

No More Posts Available.

No more pages to load.