DMI Kalimantan Barat Gelar Acara Silaturahmi Dengan Pengurus Masjid dan Ormas Islam

oleh -89 Dilihat
oleh
banner 468x60

Cybertv. Id- Pontianak – Kalbar – Dewan Masjid Indonesia Provinsi Kalimatan Barat menggelar acara silaturahmi dengan pengurus masjid dan ormas islam di Kota Pontianak. Acara berlangsung di Universitas Muhamadiyah Pontianak, Jumat (13/9/2024).

Hadir dalam acara Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI ( Dewan Masjid Indonesia) Dr. (H.C) Drs. H. Muhammad Yusuf Kalla, Ketua Pimpinan Wilayah ( PW) DMI Kalbar Drs. H. Ria Norsan, M.M.,M.H, Ketua Dewan Masjid Indonesia ( DMI) Kota Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M.,MT., Ormas Islam, dan para undangan

banner 336x280

Dalam kesempatan sesuai acara silaturahmi tersebut, Drs. H. Ria Norsan, M.M.,M.H, menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah untuk mewujudkan semboyan DMI pusat, yaitu “memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid”, serta mengimplementasikan arahan dari Ketua DMI Pusat. Ia berharap terbentuk kerjasama yang erat dan efektif antara DMI dan pengurus masjid di wilayah Kalimantan Barat.

DMI Provinsi Kalimantan Barat memiliki peran penting dalam memajukan masjid-masjid di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat, dan berkomitmen untuk terus mendukung dan memakmurkan masjid di Provinsi Kalimantan Barat, dengan kerjasama yang erat antara DMI dan pengurus masjid, diharapkan tujuan tersebut dapat tercapai dengan lebih baik dan efektif.

Harapannya adalah agar masjid-masjid di seluruh Provinsi Kalimantan Barat menjadi pusat kegiatan yang memakmurkan agama Islam, merangkul umat Muslim, dan memperkuat hubungan dengan ormas-ormas Islam. Mari bersama-sama menjadikan masjid sebagai tempat yang menginspirasi dan mendorong pemahaman yang mendalam tentang agama,” ucapnya.

Kegiatan silaturahmi ini juga menjadi momentum penting bagi DMI Provinsi Kalimantan Barat dan pengurus masjid untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, serta memperkuat jaringan antarlembaga. Melalui silaturahmi ini, diharapkan dapat tercipta berbagai program dan kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam bidang agama, pendidikan, maupun pemberdayaan ekonomi,”jelasnya.

Sementara itu, Edi Rusdi Kamtono selaku Ketua DMI Kota Pontianak saat di wawancara usai acara mengatakan, bahwa jumlah masjid yang sudah terdaftar di Kementerian Agama Kota Pontianak berjumlah 247 masjid.

“Untuk kondisinya alhamdulillah 90 persen lebih kondisinya sudah respesentatif artinya masjid yang layak untuk ibadah. Tapi ada beberapa masjid di atas 50 persen sudah layak ramah disabilitas, ramah lansia dan ramah anak.
Dan tentunya ini terus berkembang karena masyarakat takmir masjid dan pembimbing lebih kreatif dan inovatif untuk menjadikan masjid sesuai arahan pak duta tidak hanya tempat ibadah tapi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat,”ucap Edi.

Lebih lanjut Edi mengatakan, “karena saat ini lahan-lahan yang terbatas, kadang kadang masalah surat – surat yang suka di cut dan mungkin surat menyuratnya belum ada atau belum lengkap untuk proses IMB (Izin Mendirikan Bangunan), ini yang harus di selesaikan,”kata Edi.

“Untuk legalitas belum semuanya clear, itu perlu untuk legalisir dari kementerian agama kota Pontianak, tapi ada dari pusat yang sudah genah surat menyuratnya dan sebagian masih dalam proses.

“Umumnyakan lahan untuk pembangunan itu mereka dapatkan dari wakaf dan ada yang berada di fasilitas umum , di fasilitas sosial, ini yang kadangkala ada yang melanggar GSB (Garis Sempadan Bangunan) ,inikan juga perlu disesuaikan dengan lingkungan,” jelas Edi lagi.

“Untuk saat ini sudah ada sebagian masjid yang sudah mulai mengadakan Jum’at berkah seperti
membagikan beras untuk masyarakat yang tidak mampu diwilayah lingkungannya, Ini merupakan gerakan yang positif karena ada beberapa masjid yang so-plus dari pendapatan perminggunya,”ujar Edi lagi.

“Masjid sudah menjadi bagian bagi kehidupan masyarakat kota Pontianak karena mayoritas masyarakat muslim, sehingga kita sudah terbiasa melihat masjid yang berdiri dimana – mana dan fungsinya nampak cerah dan namanya juga bersinar tidak redup tidak suram, karenanya masjid harus mendapatkan perhatian, jangan ada
masjid yang kesannya kurang perawatan, ini harus terus di benahi,”ucap Edi.

“Sejak Saya menjabat jadi Wakikota Pontianak, kita sudah melakukan bukti tidak hanya masjid tapi rumah ibadah lainnya kita perhatikan, yang jelas itu bagian dari kehidupan di Indonesia termasuk di kota Pontianak yang sangat toleran dan humanis ini , ini artinya keberimbangan dalam memberikan pembinaan untuk meningkatkan keimanan dalam rangka kehidupan berbangsa dan berdayalah Pancasilais,”katanya.

“Sudah di atas 50% yang sudah memenuhi persyaratan, persyaratan itu artinya surat menyurat tanahnya jelas, baik sertifikatnya , ada IMB nya itukan secara bertahap harus di genahkan supaya tertib administrasi, karena status lahan untuk pembangunan masjid, atau rumah ibadah lainnya itu alas haknya sertifikat wakaf, andaikan ada yang hilang dapat di proses lagi dan tidak dapat dipermasalahkan di kemudian hari.

Saat disinggung mengenai terkait Pilkada Edi mengatakan namanya pesta demokrasi seperti ini kondisinya, kita warga negara Indonesia yang memenuhi syarat berhak untuk berkompetisi, dikota pontianak sendiri ada dua pasang calon walikota yang akan berkompetisi, kita sih optimis, tapi kita kembalikan lagi kepada masyarakat,” Tegasnya.

Novi

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.