Cyber tv. id – Sekadau – Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan standar tinggi badan yang sesuai dengan usianya.
Hal ini disebabkan oleh Malnutrisi Kronis yang terjadi selama periode paling awal dari kehidupan seorang anak, yaitu seribu hari pertama sejak kehamilan hingga usia dua tahun.
Stunting dapat berdampak pada Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak serta Meningkatkan Risiko terkena penyakit di kemudian hari.
“Terkait penanganan stanting memang menjadi prioritas kami di Kabupaten Sekadau, pada tahun 2021 hingga 2022 Sekadau termasuk stanting tertinggi, dimana pertama menjadi perhatian pemerintah daerah adalah komitmen dari kepala pemerintahan daerah terkait penurunan stanting ditahun 2023”, Keterangan ini disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau Henry Alpius, S.Kep.,M.E. saat ditemui diruangan nya ( Selasa 9/07/2024).
“Dengan adanya sinkronisasi dan koordinasi serta melibatkan semua stacholder pemerintah daerah, Forkopimda, TNI Polri, organisasi, Masyarakat, Perusahaan dengan bantuan CSR itu semua terlibat dalam bentuk bapak asuh dan kita semua bersatu padu”
“, Inovasi – inovasi juga kita laksanakan di tingkat Kecamatan dan Desa juga turut berperan aktif dengan anggaran desa dan PKK di Kecamatan semua bergerak”,
“Dan untuk penangan stanting bukan hanya dari segi spesifik tapi juga segi sensitif dan itu terkait dengan lingkungan, air bersih, infrastruktur dan perekonomian masyarakat”,
” Adapun kendala dilapangan peran serta masyarakat “terutama untuk membawa anak – anak mereka ke Posyandu, Ibu – ibu hamil, dimana keaktifannya juga tidak terlalu sehingga ini menjadi peran serta TNI/Polri, Perangkat Desa, Ibu – ibu PKK dimana semua memberikan pemahaman – pemahaman bagaimana pentingnya proses evakuasi penimbangan untuk pemantauan tumbuh kembang anak di setiap lapangan baik posyandu maupun puskesmas”,tutur Henry
Lebih lanjut Henry mengatakan” di Kabupaten Sekadau hampir 90% masyarakat sudah mengakses Jamban (WC) dimana 54% Desa sudah mendeklarasikan “Stop Buang Air Besar Sembarangan”,
Jadi”, salah satu yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten bagaimana mendorong masyarakat untuk Berprilaku Bersih dan Sanitasi”,
“Intinya Kabupaten Sekadau termasuk Kabupaten dalam rangka mendorong masyarakat untuk Hidup Bersih dan Sehat utamanya menggunakan Jamban Sehat dan kita nomor 1 ditingkat provinsi Kalbar dalam STBM ( sanitasi total berbasis masyarakat) di mana kita menerapkan 5 Pilar utama diantaranya Jangan Buang BAB sembarangan, Cuci tangan di air mengalir, Pengelolaan air minum bersih, Pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga dan Kabupaten Sekadau merupakan tercepat dalam proses STBM di Kalbar”,
Jelas nya lagi” untuk Stanting kita mendapatkan prestasi Nasional dalam percepatan penurunan stanting terbanyak dari 35% menjadi 12% dari 15 Kabupaten Kota dan tercepat di Indonesia dari 3 Kabupaten Terbaik”, ungkap Henry
Lebih dalam Henry menerangkan terkait Demam Berdarah (DBD) kita terus menghimbau dimana DBD merupakan penyakit menular dimana memang Kondisinya terjadi pada musim – musim dan sekarang kita menghadapi musim penghujan meskipun memang belum ada wabah tapi masih ada dan dimana saat ini kita menghimbau masyarakat untuk selalu melaksanakan kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3 M. Mengubur, Menguras dan Membersihkan Lingkungan”,
“Kita juga membagikan Abate, fuging terkait dengan gimana lofus di masyarakat terkena DBD dan saat ini secara signifikan belum ada peningkatan”,
“, Harapan kita agar masyarakat bisa terus menjaga kesehatan dan terpenting bagaimana masyarakat untuk berpartisipasi terkait dengan pelayanan kesehatan, utamanya untuk ibu hamil dari balita dan remaja putri, terpenting “, Bagaimana Masyarakat menjaga Kondisi Kesehatan serta Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat”,pungkas Henry
(Novi SN)