Cybertv.id – Sanggau, Kalimantan Barat – Informasi terbaru yang diterima oleh awak media mengungkapkan bahwa tanah longsor yang diduga berasal dari aktivitas pertambangan bauksit ilegal milik PT PAJ terjadi di Dusun Lais, Desa Lalang, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, pada tanggal 14 Januari 2025.
Kejadian ini menimbulkan dampak serius bagi masyarakat setempat, di mana beberapa rumah warga di penuhi tanah akibat longsoran tanah yang diduga berasal dari lokasi tambang bauksit PT PAJ.
Tim media yang melakukan pemantauan langsung ke lokasi kejadian menemukan bahwa longsoran tanah tidak hanya merusak infrastruktur rumah, tetapi juga mengancam keselamatan warga di sekitarnya.
Salah satu warga setempat mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai dampak jangka panjang dari aktivitas pertambangan ilegal yang dilakukan oleh PT PAJ.
Mereka menilai bahwa kurangnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik pertambangan yang tidak sesuai dengan ketentuan telah menyebabkan bencana yang membahayakan keselamatan hidup mereka.
Selain itu, aktivitas tambang yang tidak teratur ini juga berpotensi merusak ekosistem sekitar, termasuk tanah dan air yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat.
Dalam menghadapi situasi ini, masyarakat berharap agar pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dapat turun tangan secara langsung untuk menindak tegas tambang bauksit ilegal yang beroperasi di Kalimantan Barat.
Mereka meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh terhadap aktivitas PT PAJ dan memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.
Hal ini penting untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang serta mengamankan hak dan keselamatan warga yang tinggal di sekitar area pertambangan.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan akan ada langkah nyata dari pemerintah untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak negatif pertambangan ilegal.
Kejadian longsor di Dusun Lais ini harus menjadi perhatian bersama agar tidak ada lagi yang menjadi korban akibat aktivitas yang merugikan lingkungan.
