Delapan Tahun Menunggu, Warga Dusun Merpati Berharap Perbaikan Pintu Air Segera Terwujud

oleh -19 Dilihat
oleh
banner 468x60

Cybertv.id –  SUI KAKAP, KUBU RAYA, – Warga Dusun Merpati, Desa Sui Kakap, Kabupaten Kubu Raya, terus berharap adanya perhatian dari pemerintah terkait perbaikan pintu air yang telah rusak selama delapan tahun. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, Hingga kini belum ada kepastian mengenai perbaikan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.

Ketua RT. 04 RW. 06 Dusun Merpati, Agusni Bujang, mengungkapkan bahwa pintu air yang dibangun pada tahun 2006 mulai mengalami kerusakan setelah beroperasi selama 13 tahun. Warga sempat melakukan perbaikan secara swadaya melalui gotong royong, namun kondisi pintu air semakin memburuk seiring waktu.

banner 336x280

Sejak delapan tahun lalu, kami sudah mengajukan permohonan perbaikan ke berbagai pihak, mulai dari dinas terkait, Bupati, hingga Gubernur. Namun, hingga kini belum ada kejelasan. Alasan yang sering kami dengar adalah keterbatasan anggaran. Awalnya, biaya perbaikan diperkirakan sekitar Rp700 juta, lalu meningkat menjadi Rp900 juta, dan kini mencapai Rp1,25 miliar,” papar Agusni Bujang.

Akibat kondisi ini, aktivitas pertanian dan perkebunan masyarakat sangat terdampak. Produksi kelapa yang sebelumnya mencapai 2.000–3.000 Biji, kini menurun drastis menjadi hanya sekitar 200–300 Biji. Selain itu, sekitar 25 hektar lahan sawah tidak dapat ditanami karena air yang masuk menyebabkan tanaman padi mati sebelum panen.

“Dampaknya sangat besar bagi kami. Jalan di sekitar wilayah ini mulai mengalami kemiringan akibat abrasi, sementara mata pencaharian warga yang bergantung pada pertanian dan perkebunan menjadi terganggu. Masalah ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Dusun Merpati, tetapi juga berdampak hingga ke Desa Sungai Belidak,” tambahnya.

Ditempat terpisah Kepala Dusun Merpati, Juhari, turut menyampaikan bahwa usulan perbaikan pintu air telah diajukan sejak beberapa tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai pihak yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.

“Kami menghadapi kebingungan karena ada ketidaksepahaman antara pemerintah kabupaten dan provinsi. Kabupaten menyatakan bahwa perbaikan ini merupakan kewenangan provinsi, sementara provinsi mengembalikan tanggung jawab tersebut ke kabupaten. Akibatnya, kami tidak tahu harus mengadu ke mana lagi,” terangnya

Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, masyarakat kembali menyampaikan aspirasi mereka kepada bupati yang baru. Pemerintah kabupaten telah berjanji untuk meninjau kembali permasalahan ini, namun warga masih menunggu langkah konkret yang akan diambil”,

Sebagian masyarakat mengusulkan agar pintu air yang rusak ditutup, sementara pembangunan Klip Air dialihkan ke sungai yang lebih kecil. Jika tetap dibangun di lokasi yang sama, diperkirakan dibutuhkan lima hingga enam pintu air untuk menyesuaikan dengan kondisi sungai saat ini.

“Kami sudah berulang kali meninjau lokasi bersama kepala desa, bahkan beberapa media pun telah meliput permasalahan ini. Namun, hingga kini belum ada respons yang jelas dari pemerintah. Kami berharap ada perhatian dan solusi nyata agar masalah ini bisa segera diatasi,”

Masyarakat juga telah menyampaikan keluhan ini kepada anggota DPRD Provinsi, dalam berbagai kesempatan, termasuk saat reses. Namun, hingga kini belum ada perkembangan yang berarti.”pungkasnya

Warga Dusun Merpati dan sekitarnya berharap agar pemerintah segera memberikan kepastian mengenai perbaikan pintu air ini. Mereka menginginkan solusi konkret agar dapat kembali beraktivitas dengan normal tanpa terkendala oleh permasalahan infrastruktur yang berlarut-larut.

 

Tim
Sumber : Agusni Bujang (Kadus) dan Juhari Ketua RT. 04, RW.06, Desa Sui Kakap, Kecamatan Sui Kakap, Kabupaten Kubu Raya

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.